0

Laporan Kunjungan Field Study

Posted by Unknown on 21.15




LAPORAN KUNJUNGAN FIELD STUDY
USAHA KECIL MENENGAH
“Industri Kreatif Keset Limbah Pabrik Ibu Hj.Rohprihati”
Disusun guna memenuhi tugas Ujian Akhir Semester

Disusun oleh
Nama                           : Antun Sari
NIM                             : 7311413195
Prodi                           : Manajemen D
Mata kuliah                : Kewirausahaan
Dosen Pengampu       : Endah Prapti Lestari, SE, MM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Usaha Kecil Menengah
Departemen Perindustrian RI pada tahun 1991 mendefinisikan industri kecil dan kerajinan adalah kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk Indonesia dengan jumlah nilai aset kurang dari Rp. 600 juta diluar nilai tanah dan bangunan yang digunakannya.
Sedangkan UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan menengah. UKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.

B.     Sejarah Perusahaan
Pengaruh krisis ekonomi yang menghantam Indonesia pada tahun 1997 begitu terasa di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Banyak perusahaan gulung tikar dan memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya. Akibatnya, banyak orang yang merupakan tulang punggung keluarga kehilangan mata pencarian.  Kondisi lingkungannya yang memprihatinkan itulah yang memancing Ibu Rohprihati berbuat sesuatu. Ibu dua anak itu kemudian mulai mengajak tetangganya membuat kerajinan.  Keset menjadi pilihan karena komoditas itu bisa diserap oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahan baku kain perca limbah industri juga mudah didapat karena di sekitar Pringapus terdapat banyak industri garmen. Usaha ini juga dianggap ramah lingkungan karena memanfaatkan barang-barang yang sesungguhnya sudah dianggap sebagai "sampah" industri.
Wilayah pemasaran keset itu sudah menembus Bali, Kalimantan, dan Sumatera. Harga jualnya juga bervariasi, mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 45.000 per buah. Harga jual ini tergantung kerapian jahitan ataupun motif dan bentuk keset. Sementara itu, harga bahan baku rata-rata Rp 700 per keset. Perajin yang digerakkan oleh Ibu Rohprihati diminta terus berinovasi menciptakan bentuk-bentuk keset menarik, misalnya berbentuk ikan, kura-kura, kupu-kupu, ataupun panda.
Melihat keberhasilan usaha itu, jumlah perajin yang bergabung dalam UD Anugerah binaan Rohprihati bertambah banyak. Saat ini para perajin tak lagi hanya ibu-ibu, tetapi juga remaja. Pada tahun 2006 ada 400 perajin, tak hanya di Kecamatan Pringapus, tetapi meluas ke Kecamatan Bawen. Bahkan, saat ini jumlahnya sudah menembus 700 perajin hingga di Kecamatan Tuntang yang berbatasan dengan Kota Salatiga. Sebagian sudah mandiri, tak lagi menginduk ke UD Anugerah.
C.    Visi dan Misi Perusahaan
¯  Visi Perusahaan
Terwujudnya industri konveksi yang tangguh berdaya saing untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
¯  Misi Perusahaan
1.Memberdayakan masyarakat desa untuk mengelola limbah yang
   berwawasan lingkungan
2. memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan Desa yang bertumpu   
    pada sumber daya manusia yang mandiri.
3. mendorong terciptanya sentra indutri rumah tangga yang kondusif
D.    Tujuan dan Manfaat Kunjungan
1.      Tujuan Kunjungan
Tujuan dari kunjungan ini adalah agar Mahasiswa dapat mengetahui dunia usaha khususnya UKM yang ada di Desa wisata Jawa Tengah serta dapat menumbuhkan semangat untuk berwirausawa.
2.      Manfaat Kunjungan
-           Memotivasi Mahasiswa untuk menjadi seorang Wirausahawan
-           Menambah kreativitas dalam berwirausaha.
-          Memahami hambatan-hambatan dalam berwirausaha dan penanganannya.
-          Mengetahui usaha kecil yang ada di Desa Wisata Jateng
-          Menambah wawasan Mahasiswa mengenai dunia usaha
-          Menambah pengetahuan mengenai pengelolaan Usaha Kecil Menengah

BAB II
ISI
A.    Perencanaan Bisnis
1.Manajemen Sumber Daya Manusia
            Tenaga kerja yang bekerja di Pabrik ini awalnya adalah para karyawan pabrik yang di PHK tepatnya di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Namun sekarang sudah bertambah banyak dan melibatkan masyarakat sekitar dalam industri kreatif keset ini, tidak hanya ibu-ibu namun remaja bahkan kaum lali-laki juga. Dibawah binaan dan pelatihan dari Ibu Rohprihati pada tahun 2006 ada 400 perajin, tak hanya di Kecamatan Pringapus, tetapi meluas ke Kecamatan Bawen. Bahkan, saat ini jumlahnya sudah menembus 700 perajin hingga di Kecamatan Tuntang yang berbatasan dengan Kota Salatiga

2.      Manajemen Operasional
-          Bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah sisa-sisa kain perca pabrik (limbah pabrik) yang sudah tak terpakai, bahan baku diperoleh dari pabrik garmen yang ada disekitas Kecamatan Pringapus,pasokan bahan baku tidak hanya diperoleh dari satu perusahaan saja namun dari beberapa perusahaan seperti perusahaan kain handuk yang ada di sekitar Kecamatan Pringapus. Bahkan pasokan bahan baku juga beasal dari luar Jawa Tengah.
-          Mesin produksi
Mesin yang digunakan untuk produksi keset adalah mesin jahit listrik dan manual .

3.      Manajemen Produksi
Ada tahapan-tahapan dalam memproduksi keset, yaiutu :
1. Pembuatan pola keset
Pola digambar sesuai dengan bentuk yang akan dibuat seperti bentuk bunga,lingkaran,oval atau karakter seperti panda,kucing,ikan,gajah,,dll


2. Pemotongan kain dasar keset sesuai pola
Kain dasar sebagai alas dipotong sesuai bentuk dasar pola yang akan dibuat(alas keset).
3. Pemilihan warna dan bahan
Sumber limbah garmen yang berasal dari pabrik memiliki motif dan warna yang tidak menentu, sehingga keterampilan dalam memadupadankannya menjadi penting karena berhubungan dengan daya tarik jual produk. Disini selain ounya ketrampilan menjahit juga ditambah ketrampilan dam pemaduan warna, karena hal ini juga penting bagi daya tarik penjualan produk.
4. Membuat motif segitiga
Kain perca yang akan dibuat keset dibentuk segitiga untuk memberi motif pada keset.
5. Penjahitan sesuai bentuk pola
Setelah menentukan bahan yang akan dipakai dan warna yang dipilih, kemudian kain perca yang sudah dibentuk segitiga tadi dijahit dengan alas keset sesuai pola yang telah dibuat dengan serapi mungkin.
6.  Finishing/tahap pearapian dan pengemasan
             Setelah dijahit kemudian di cek ada produk yang rusak/cacat atau tidak.
Keset yang dijual ada yang dikemas dan ada yang tidak dikemas, biasanya kalo dijual ditoko-toko sebagai souvenir biasanya dikemas tetapi kalau dijual penjual-penjual di pasar biasanya tidak dikemas atau tergantung permintaan pasar.
(Contoh gambar bentuk keset terlampir)

4. Manajemen Pemasaran
Dalam memulai usaha salah satu kendala adalah kesulitan pasar, seperti yang dialami oleh Ibu Rohpriyati saat akan memasarkannya produk keset tersebut, akhirnya beliau menggunakan relasi dan saudara-saudaranya untuk memasarkan keset.Beliau menitipkan keset kepada kenalan yang mau membantu. Usaha itu tidak sia-sia. Pemasaran mulai berjalan baik. Kini wilayah pemasaran keset itu sudah menembus Bali, Kalimantan, dan Sumatera. Harga jualnya juga bervariasi, mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 45.000 per buah. Harga jual ini tergantung kerapian jahitan ataupun motif dan bentuk keset. Sementara itu, harga bahan baku rata-rata Rp 700 per keset. Perajin yang digerakkan Rohprihati diminta terus berinovasi menciptakan bentuk-bentuk keset menarik, misalnya berbentuk ikan, kura-kura, kupu-kupu, panda,kucing,gajah,dll.

B.     Manfaat menenjemen terhadap UKM
Manajemen bagi UKM sangatlah penting dan bermanfaat, apabila dalam UKM tidak ada Manajemen maka tidak akan bisa berjalan dengan baik dan lancar, dibawah ini ada beberapa manfaat diterapkannya manajemen pada UKM :
1.      Mencapai tujuan organisasi(UKM)
2.      Mencapai efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan organsasi(UKM)
3.      Dapat mengetahui dengan  lebih baik mengenai strategi pesaing sehingga akan lebih mudah menghadapinya
4.      Penerapan fungsi-fungsi menejemen dalam pelaksanaan organisasi(UKM)akan membuat organisasi(UKM) tersebut dapat berjalan dengan sistematis.
a.Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, metode, prosedur, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Rencana yang digunakan meliputi rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang. Rencana jangka pendek yaitu rencana yang dibuat untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu kurang lebih triwulan, sedangkan rencana jangka panjang yaitu rencana yang dibuat untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu yang lebih lama sekitar 5 tahun kedepan. Untuk rencana jangka pendek pemilik menginginkan agar usaha ini tetap bisa berjalan terus meskipun dengan keuntungan yang sedikit, yang penting bisa mencukupi semua kebutuhan misalnya gaji para pegawai. Sedangkan rencana jangka panjang yang ingin dijalankan seperti memperluas pasar atau membuka cabang baru serta dari segi kualitas yang yang lebih baik.
b.Pengoranisasian
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dalam UKM pengorganisasian juga sangat diperlukan guna mencapai tujuan yang diinginkan. UKM memiliki sistem organisasi yang sederhana dan bersifat informal. Penyusunannya tidak menggunakan aturan aturan yang pasti,jadi cenderung bersifat kekeluargaan.
c.Pengarahan
Pengarahan dilakukan agar bawahan dapat melakukan tugasnya dengan baik. Kemampuan atasan untuk memotivasi dan mengarahkan bawahan serta adanya komunikasi yang baik akan menentukan efektifitas dan efesiensi mereka dalam bekerja. untuk pertama kalinya pekerja diberi pengarahan tentang tugas yang harus dilaksanakn setelah itu mereka dibekali pengetahuan tentang hal apa saja yang harus dilakukan dalam usaha UKM tersebut. Seperti pekerja dibekali kemampuan agar bisa menjahit.  Dengan sifat kekeluargaan  menjadikan suasana kerja yang nyaman, pekerja ikut merasa memiliki UKM tersebut sehingga tanggung jawab mereka lebih tinggi. Pekerja merasa berguna dan memiliki tanggungan yang sama seperti pengelola untuk menjaga agar UKM dapat berjalan dengan baik,
d.Penyusunan Personalia
Manusia merupakan sumber daya utama dalm suatu organisasi. Berkembang atau tidaknya suatu usaha bergantung pada kwalitas SDM yang ada. Karena manusia memiliki bakat, kreatifitas, tenaga , imajinasi dan kemampuan untuk memajukan organisasi. Untuk itu dalam penyusunaan personalia dibutuhkan keahlian untuk memilih siapa saja yang cocok untuk mengisi jabatan yang ada.   Penyusunan personalia atau staffing membutuhkan  proses – proses agar mendapatkan SDM yang memiliki kwalitas yang baik. Adapun prose penyusunan personalia terdiri dari :
1. Perencanaa sumber daya manusia
2. Penarikan dan seleksi
3. Pelatihan dan pengembangan
     4. Pemeliharaan(pemberian kompensasi)



BAB III
PENUTUP


A.Simpulan
            Ide usaha dapat muncul kapan saja dan dalam situasi apapun, seperti ide usaha industri kreatif  keset ini yang muncul karena adanya PHK besar-besaran sehingga banyak yang kehilangan pekerjaan. Karena situasi tersebut munculah ide ibu roprihati untuk membuka lapangan pekerjaan dengan mengajak masyarakat sekitar Kecamatan Pringapus untuk memanfaatkan limbah pabrik menjadi kerajian keset .
            Bahan yang digunakanpun ramah lingkungan karena usaha ini dibuat dari limbah pabrik garmen yang sudah tidak terpakai, selain menghasilkan nilai ekonomi hal ini juga dapat mengurangi limbah pabrik yang ada.
Selain itu pengelolaan manajemen dalam UKM itu sangat berperan penting dalam menentukan maju dan berkembangnya usaha karena dengan sebuah manajemen yang bagus dapat membuat usaha menjadi bagus dan berkembang. Maka UKM harus bisa menguasai manajemen dan dapat menerapkannya dengan baik agar usaha yang dijalankannya menjadi berkembang.
B.Saran
            Menurut penulis sebaiknya pengelola industri kerajinan keset memperluas dan melakukan penataan layout produksi agar produksi dapat berjalan dengan lancar dan para karyawan(pengrajin) akan lebih nyaman saat bekerja. Serta penerapan manajemen yang  baik akan dapat membantu dalam pelaksanaan usaha.


DAFTAR PUSTAKA

http://snack.kreavi.com/51/Desain--amp--Kerajinan-Bikin-Keset//
http://inspirasi-wiraswasta-online.blogspot.com/2012/07/dari-sampah-kain-limbah 
          pabrik//
Lampiran






Description: http://img.kreavi.com/img/143-e7c63dbcf0-kreavi.jpg
Description: http://img.kreavi.com/img/108-9142d3e582-kreavi.jpg

 








Description: C:\Users\AMD\Pictures\keset 1.jpgDescription: http://img.kreavi.com/img/120-cc05d78f20-kreavi.jpgDescription: http://img.kreavi.com/img/122-96ca7074d2-kreavi.jpg                                                                                                                       

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Ceritaku All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.